Dell, HP & Lenovo Hentikan Pengiriman Ke AS Gara-Gara Tarif Trump

Perang dagang antara Amerika Serikat dan China makin memanas, dan dampaknya mulai terasa langsung ke industri teknologi. Dell, HP, dan Lenovo dilaporkan menghentikan sementara pengiriman laptop dan perangkat elektronik lain ke pasar AS. Langkah ini akan berlangsung “setidaknya selama dua minggu,” menurut laporan dari Commercial Times, media berbahasa Mandarin di Taiwan.
Keputusan ini diperkirakan memengaruhi berbagai lini produk yang dijual di AS, mulai dari laptop, Chromebook, hingga tablet. Meski belum ada konfirmasi resmi dari Dell, HP, atau Lenovo, Mashable telah menghubungi ketiganya untuk dimintai komentar.
Baca juga: Trump Rem Tarif Global, Dunia Teknologi Masih Gonjang-Ganjing
Table of Contents
Tarif Melejit, Pasar Goyang
Langkah drastis ini terjadi setelah Presiden Trump kembali menaikkan tarif barang-barang dari China hingga 145%. Sebagai balasan, China akan menerapkan tarif balasan sebesar 125% terhadap produk AS mulai Sabtu, menurut laporan Bloomberg.
Situasi ini memperparah kondisi pasar yang sebelumnya sudah tidak stabil. Beberapa produsen lain juga terkena imbas:
- Nintendo menunda pre-order Switch 2 di AS dan Kanada.
- Framework menghentikan pengiriman laptop mereka.
- Anker dan Asus mulai menaikkan harga untuk konsumen AS.
- Beberapa perusahaan bahkan menambahkan “Trump Tariff Surcharge” ke dalam tagihan pelanggan mereka.
Konsumen Ikut Panik
Bukan cuma produsen, konsumen pun mulai panik. Survei ekonomi terbaru dari University of Michigan menunjukkan bahwa sentimen konsumen anjlok 11% dari bulan Maret, penurunan terbesar dalam empat bulan terakhir. Yang menarik, penurunan ini terjadi lintas partai—baik di kalangan Demokrat, Independen, maupun Republik.
Dengan banyaknya ketidakpastian, kekhawatiran bahwa harga barang teknologi akan melonjak makin besar. Sejumlah laporan bahkan menyebutkan bahwa sebagian pengguna mulai melakukan “panic buying”, terutama untuk produk seperti iPhone, laptop, dan SSD yang rentan terhadap lonjakan harga akibat rantai pasok global yang terganggu.
Apa Selanjutnya?
Jika jeda pengiriman ini berlanjut, konsumen di AS bisa menghadapi kelangkaan stok laptop dan perangkat mobile dalam waktu dekat. Sementara itu, produsen di seluruh dunia terus mencari cara untuk menghindari dampak tarif tinggi—entah dengan memindahkan manufaktur, atau menaikkan harga.
Satu hal yang jelas: perang dagang ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Dan dunia teknologi, dari produsen hingga pengguna akhir, kini harus bersiap menghadapi gelombang berikutnya.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :