Micron Mulai Naikkan Harga SSD & RAM Imbas Tarif Baru AS
Produsen chip memori ternama, Micron Technology, resmi mengumumkan akan menerapkan biaya tambahan (surcharge) untuk beberapa produk tertentu mulai Rabu ini. Langkah tersebut muncul sebagai respons atas kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Meskipun chip semikonduktor—komponen inti dalam portofolio Micron—tidak terdampak langsung oleh tarif yang diumumkan minggu lalu, modul memori (RAM) dan solid-state drive (SSD) justru masuk dalam daftar produk yang dikenai tarif.
Dalam surat resminya kepada para klien di Amerika Serikat, Micron menjelaskan bahwa biaya tambahan ini tak terhindarkan dalam kondisi perdagangan baru saat ini. Bahkan, pihak manajemen sudah memberikan sinyal pada 21 Maret lalu bahwa biaya terkait tarif akan dibebankan kepada konsumen.
Kebijakan ini datang tak lama setelah Micron juga mengumumkan penyesuaian harga pada akhir Maret akibat lonjakan permintaan produk secara tiba-tiba. Kombinasi antara biaya bahan baku yang meningkat dan tekanan kompetitif membuat perusahaan-perusahaan teknologi, termasuk Micron, memilih untuk mengalihkan beban biaya ke konsumen.
Produsen dari Asia, terutama pembuat modul NAND, disebut juga telah memberlakukan strategi serupa. Seorang eksekutif yang tidak disebutkan namanya mengatakan pada Reuters,
“Jika mereka tidak ingin menanggung pajaknya, kami tidak bisa mengirimkan produk. Kami tidak bisa disalahkan atas keputusan pemerintah mereka.”
Micron sendiri memiliki jaringan produksi besar di kawasan Asia, termasuk Tiongkok, Taiwan, Jepang, Malaysia, dan Singapura. Fasilitas-fasilitas ini menjadi tulang punggung dalam memenuhi permintaan global, tetapi kini berada dalam tekanan akibat kebijakan perdagangan AS yang baru. Di sisi lain, lokasi-lokasi tersebut juga membantu Micron untuk tetap gesit menghadapi permintaan tinggi—terutama dari sektor kecerdasan buatan (AI).
Tak hanya Micron, produsen teknologi lain seperti Acer juga ikut mengambil langkah serupa. Perusahaan asal Taiwan itu telah menaikkan harga produk yang dikirim ke AS sebesar 10 persen demi menutupi biaya tambahan dari tarif baru.
Sementara itu, tarif yang diberlakukan pemerintah Trump terhadap negara-negara Asia sangat bervariasi. Tiongkok menjadi target utama, dengan total tarif efektif mencapai 104 persen, termasuk tarif timbal balik 34 persen dan sejumlah penalti tambahan.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :
