Microsoft DirectX Raytracing 1.2: Masa Depan Ray Tracing & Path Tracing di Dunia Gaming

Ray tracing dan path tracing semakin menjadi standar dalam industri gaming, terbukti dengan kehadiran teknologi ini dalam game-game terbaru. Namun, kendala utama yang masih dihadapi adalah tingginya beban komputasi yang diperlukan untuk menjalankannya secara optimal. Microsoft kini berupaya mengatasi tantangan tersebut dengan menghadirkan pembaruan besar pada API DirectX, yang diharapkan akan mempercepat adopsi teknologi ini.
Baca juga: Mengapa Edge Computing Hardware Akan Semakin Penting Dibandingkan Cloud di 2025
Table of Contents
DirectX Raytracing 1.2: Performa Ray Tracing Lebih Optimal
Dalam ajang Game Developers Conference (GDC) minggu ini, Microsoft memamerkan pembaruan terbaru pada API DirectX yang dapat menggandakan performa ray tracing dan path tracing. Pembaruan ini datang melalui DirectX Raytracing (DXR) 1.2, yang menghadirkan dua fitur utama: Opacity Micromaps (OMM) dan Shader Execution Reordering (SER).
- Opacity Micromaps (OMM) memungkinkan optimalisasi data opasitas, sehingga mengurangi pemanggilan shader yang tidak perlu. Hal ini bisa meningkatkan performa game dengan path tracing hingga 2,3 kali lebih cepat.
- Shader Execution Reordering (SER) bekerja dengan mengelompokkan eksekusi shader secara lebih efisien, meminimalkan divergensi dan meningkatkan kinerja hingga 2 kali lipat.
Dengan kedua fitur ini, pengembang game bisa menghadirkan visual yang lebih realistis tanpa harus mengorbankan performa secara signifikan.
Ray Tracing Menjadi Standar di Game AAA
Sejak diperkenalkan dalam game seperti *Battlefield V , beberapa judul besar yang sudah atau akan mewajibkan penggunaan ray tracing termasuk Star Wars Outlaws, Indiana Jones and the Great Circle, dan Assassin’s Creed Shadows.
Sementara itu, path tracing—yang merupakan bentuk lebih canggih dari ray tracing—memberikan peningkatan akurasi pencahayaan dinamis dan bayangan, meskipun dengan biaya performa yang lebih tinggi. Path tracing umumnya membutuhkan GPU kelas atas agar dapat berjalan dengan baik. Beberapa game yang telah menerapkan teknologi ini adalah Cyberpunk 2077, Alan Wake 2, Black Myth: Wukong, serta demo Half-Life 2 RTX yang baru saja dirilis. Game mendatang seperti Doom: The Dark Ages, yang dijadwalkan rilis pada Mei 2025, juga akan menggunakan ray tracing sebagai standar dengan opsi path tracing untuk pengalaman visual terbaik.
Kolaborasi Microsoft dengan NVIDIA, AMD, Intel, dan Qualcomm
DirectX Raytracing 1.2 akan tersedia bagi pengembang mulai bulan depan. Seiring dengan peningkatan efisiensi, teknologi ini diharapkan akan membuat ray tracing dan path tracing lebih mudah diakses di berbagai game dalam beberapa tahun mendatang.
NVIDIA akan menjadi yang pertama mendukung pembaruan API ini melalui kartu grafis RTX mereka. Namun, Microsoft juga bekerja sama dengan AMD, Intel, dan Qualcomm untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat diadopsi secara lebih luas, termasuk di perangkat berbasis ARM.
Neural Rendering dan Penghematan Memori untuk GPU Mid-Range
Selain pembaruan pada ray tracing, Microsoft juga memperkenalkan berbagai fitur baru terkait neural rendering dan cooperative vectors yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam proses rendering grafis real-time.
Salah satu inovasi utama adalah Neural Block Texture Compression (NBTC), yang dapat mengurangi penggunaan memori secara signifikan. Teknologi ini akan sangat menguntungkan pengguna dengan GPU yang memiliki VRAM 12GB atau kurang, memungkinkan mereka untuk menikmati visual lebih baik tanpa harus mengorbankan performa.
Selain itu, Microsoft juga berfokus pada neural supersampling dan denoising, yang akan meningkatkan kualitas gambar pada game dengan path tracing, sekaligus mengoptimalkan efisiensi komputasi.
Kesimpulan
Dengan hadirnya DirectX Raytracing 1.2, Microsoft ingin mempercepat adopsi ray tracing dan path tracing di industri gaming. Dukungan fitur seperti Opacity Micromaps dan Shader Execution Reordering akan membantu meningkatkan performa tanpa harus mengorbankan kualitas visual.
Pembaruan ini, bersama dengan integrasi AI melalui neural rendering, menandakan bahwa masa depan grafis game akan semakin realistis dan lebih efisien. Dengan semakin banyak game yang mewajibkan ray tracing, tidak menutup kemungkinan bahwa teknologi ini akan segera menjadi standar baru dalam industri gaming.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :