Sony Hentikan Sementara Pasokan Hardware & Software Ke Rusia

Sony kini masuk dalam daftar perusahaan yang menghentikan sementara produk dan layanan mereka dari Rusia terkait dengan invasi negara tersebut ke Ukraina. Jadi, pasokan untuk perangkat konsol atau bahkan game yang terkait dengan Sony pastinya bakal terbatas.
“Sony Interactive Entertainment bergabung dengan komunitas global dalam menyerukan perdamaian di Ukraina,” tulis perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. “Kami telah menangguhkan semua pengiriman perangkat lunak dan perangkat keras, peluncuran Gran Turismo 7, dan pengoperasian PlayStation Store di Rusia.”
Baca juga : Update Terbaru Windows 11 Selanjutnya Bakal Hadirkan Alat Editing Video, Disebut Clipchamp
Selain itu, Sony mengatakan akan mendukung bantuan kemanusiaan melalui sumbangan $ 2 juta kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan LSM internasional, Save the Children, untuk membantu para korban invasi.
Hal yang sama juga berlaku untuk produk Bungie, dimana ini sedang dalam proses akuisisi oleh Sony. Perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka menangguhkan semua penjualan dan perdagangan Destiny 2 di Rusia dan Belarusia.
Pemain di wilayah tersebut masih dapat memainkan konten Destiny 2 yang telah dibeli dan mengunduh game gratisnya, tetapi tidak lagi dapat membeli konten baru atau Silver. Perusahaan juga memperkenalkan lambang gratis Co kuning dan biru bagi para pemain untuk menunjukkan dukungan mereka kepada rakyat Ukraina.
Semakin hari, daftar perusahaan yang menarik layanan dan produk dari Rusia terus bertambah. Microsoft, Activision Blizzard, Epic Games, Netflix, Mastercard, Visa, Paypal, EA, Amazon, CD Projekt Red, Ubisoft, Apple, dan Take-Two mungkin jadi beberapa nama besar yang telah mengambil tindakan.
The Verge mencatat bahwa Nintendo juga telah menempatkan eShop Rusia dalam mode pemeliharaan karena pemroses pembayarannya menangguhkan pemrosesan rubel. Selain itu, raksasa game Jepang telah menunda Advance Wars 1+2: Re-Boot Camp setelah invasi.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :