HP, Dell & Microsoft Siap Pindahkan Produksi Hadware Utama Mereka Keluar Tiongkok

Lebih banyak perusahaan teknologi yang berencana untuk memindahkan produksi utama mereka ke luar negeri Tiongkok, termasuk HP, Dell, Microsoft dan Amazon. Tentu karena perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dengan Cina bisa membuat kerugian besar bagi mereka.
Sebagaimana apa yang diungkap oleh Nikkei, mereka melaporkan bahwa HP dan Dell sama-sama ingin memindahkan hingga 30 persen dari produksi laptop mereka ke luar negeri, bahkan Microsoft mungkin memindahkan beberapa produksi Xbox, dan Amazon dapat memindahkan beberapa produksi speaker Kindles dan Echo-nya. Acer dan Asustek disisi lain juga tengah menjajaki produksi di luar China, menurut laporan itu.
Baca juga : Dell XPS 15 2019 Kini Sudah Tersedia Secara Global, Layar OLED 4K Sajian Utama
Semua langkah potensial itu merupakan respons terhadap perang dagang yang membuat AS mengenakan tarif 25 persen pada barang senilai $ 200 miliar. Sementara industri teknologi sebagian besar tetap tanpa cedera, tarif baru ini akan memberikan dampak biaya yang cukup signifikan untuk laptop, smartphone, dan konsol game. Hasilnya, harga bisa lebih tinggi bagi konsumen dan margin yang lebih ramping untuk produsen.
Keempat perusahaan ini bukan satu-satunya nama teknologi besar yang ingin mengubah produksi mereka. Nikkei sebelumnya melaporkan bahwa Apple sedang mencari cara untuk meningkatkan hingga 30 persen dari produksi perangkat kerasnya dari Cina, The Wall Street Journal mengatakan bahwa Nintendo mungkin akan memindahkan beberapa produksi Switch, dan Bloomberg mengatakan bahwa Google telah memindahkan beberapa produksi produk Nest. Sebagian besar perusahaan masih mencari cara untuk menjaga produksi perangkat keras di Asia Tenggara, dengan pabrikan pindah ke sejumlah negara.
Sudah menjadi rahasia umum untuk hampir semua kalangan mengapa banyak produsen teknologi memproduksi perangkat keras di negeri Tirai bambu. Tentu karena alasan utamannya adalah biaya yang lebih murah, komponen rantai pasokan teknologi terkonsentrasi, dan produsen semakin mengkhususkan diri dalam membuat teknologi mutakhir.
Namun kini, hubungan AS dan Tiongkok dengan cepat menunjukkan betapa lemahnya situasi, dengan sengketa perdagangan yang sedang berlangsung akan berpotensi menaikkan biaya di industri dan perusahaan tidak memiliki jalan keluar yang mudah.
Baca Juga :
- Smartphone Terbaru Huawei Resmi Diumumkan, Meski Masih Dalam Ketidakpastian
- ASUS X505Z Review : Seberapa Hebat Sih Laptop 6 Jutaan ini? Cari Tahu Selengkapnya Disini
- Dell XPS 15 2019 Kini Sudah Tersedia Secara Global, Layar OLED 4K Sajian Utama
- Acer Nitro 5 Dan Swift 3 Kini Dilengkapi Dengan Kekuatan Prosesor AMD Ryzen Mobile Terbaru
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :